kontenfoto.com – Andy Liany adalah salah seorang rocker legendaris kebanggaan Tanjungpinang yang pernah mewarnai jagat musik Indonesia tahun 90-an.
Meskipun kini Andy Liany telah berpulang ke Rahmatullah, namun nama dan karya-karya musiknya yang legendaris itu bertahan hingga kini.
Tak hanya itu, karya lagu-lagu Almarhum Andy Liany, tetap mendapatkan tempat tersendiri di hati para penikmat musik rock Indonesia khususnya Tanjungpinang.
Merangkum beragam sumber bacaan, rocker bersuara khas nan melengking ini, telah mempunyai bakat menyanyi sejak kecil.
Bakat seni musik mengalir dari sang kakek dan ayahnya. Bahkan Rocker yang bernama asli Juli Hendri Saleh Rachim ini, sering bernyanyi di hadapan teman-teman kecilnya.
Almarhum kala itu, bertekad menjadi musisi terkenal. Ia kemudian hengkang ke Bandung melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama.
Kala itu, Almarhum Andy sering mendengarkan musik rock dan lagu-lagu rock dari Janis Joplin hingga ACDC serta mendengar beberapa band rock lainnya.
Baca Juga: Musik sebagai Bahasa Universal dan Alat Pemersatu
Almarhum terus mengasah bakat menyanyi hingga menyelesaikan pendidikan SMA. Ia sempat mengenyam pendidikan kedokteran namun tidak selesai.
Hal itu karena Almarhum Andy Liany bertekad ingin menjadi penyanyi dan musisi rock terkenal serta fokus dalam bermusik.
Saat itu, Almarhum Andy Liany mengambil keputusan tidak melanjutkan pendidikan setelah mendapat restu dan izin dari ibu tercinta.
Almarhum pun mengabadikan kisah restu dan izin ibunya itu dalam sebuah lagu berjudul ‘Boleh Ma’ yang masuk dalam album solo pertamanya berjudul Misteri.
Sekedar informasi, Andy Liany merupakan anak kedua dari pasangan Almarhum Saleh Rachim dan Almarhumah Masnah.
Sang rocker mempunyai kakak perempuan, Sylivia Saleh Rachim. Dua adik laki-laki, Ramadani Saleh Rachim dan Alhafiz Saleh Rachim serta adik bungsu, Jeane Saleh Rachim.
Saat ini, seluruh keluarga besar Almarhum Andy Liany masih menetap dan berdomisili di Tanjungpinang, Kepri.
Karir di Belantika Musik Indonesia

Rocker kelahiran Tanjungpinang tahun 1964 ini, awalnya bergabung dengan band Chivas bersama Pay dan Indra Q pada tahun 1987.
Pada tahun 1990 Almarhum tergabung bersama band Z Liar. Bersama band ini Andy menyayikan tiga lagu yaitu ‘Fitna’, ‘Tragedi’ dan ‘Cacing Tanah’.
Bergaul di Gang Potlot, Jakarta yang merupakan markas band Slank dan musisi lainnya itu, Almarhum pernah menyumbangkan suara khasnya.
Ia menyumbangkan suara lengkingan khasnya pada lagu pada ‘Suit-Suit He-He (Gadis Sexy)’ dari album pertama Slank pada tahun 1990.
Almarhum Andy juga sempat menjadi vokalis pengganti sementara band Elpamas menggantikan posisi Ecky Lamoh (eks Edane).
Baca Juga: Musik Rock, Genre Cadas Legendaris yang Tidak Pernah Mati
Pada 1991, Andy merilis satu lagu berjudul ‘Satu Cita’. Kemudian membentuk band Fargat 727 bersama Pay (eks Slank), Once (Eks Dewa) dan Ronald (eks Gigi).
Bersama Fargat 727, Almarhum yang bertindak sebagai vokalis dan bassis ini, merilis mini album ‘Seribu Angan’ pada tahun 1991.
Kemudian Almarhum membuat proyek rock solo dan sejumlah musisi Indonesia bergabung bersamanya. Sebut saja Pay (gitar), Thomas (bass) dan Ronald (drum).
Lalu terbitlah album solo pertamanya yaitu Misteri yang mengguncang jagat musik Indonesia, pada tahun 1993 dengan hit lagu berjudul ‘Sanggupkah’.
Tak hanya itu, suara khasnya yang melengking juga ia tunjukkan pada beberapa lagu seperti ‘Brother Jack’, ‘Bukan Itu’ dan ‘Boleh Ma’.
Penghargaan Bergengsi Indonesia
Album Misteri produksi Win Records kemudian membawa nama Andy Liany dengan suara khasnya semakin berkibar di belantika musik Indonesia.
Tak hanya itu, lagu ‘Sanggupkah’ juga mendapat penghargaan bergengsi BASF Awards The Best Selling Album pada tahun 1993.
Musisi Rock N Roll ini juga mendapat penghargaan sebagai musisi pendatang baru dan Vocalist Rock Alternative Indonesia kategori BASF Award 1993.
Pada tahun 1994, Almarhum kembali meluncurkan album keduanya berjudul Antara Kita dengan hit lagu berjudul ‘Antara Kita’.
Baca Juga: Penulis Lagu Asal Tanjungpinang, Eksis di Kancah Musik Indonesia
Sejumlah lagu dengan teknik vokal yang khas dan unik menghiasi album solo kedua seperti ‘Mimpi Burukmu’, ‘Sakau’ dan ‘Jampi’.
Selain itu, namanya juga masuk dalam Hall Of Fame di Kanada bersama musisi dari berbagai belahan dunia. Namanya sangat berpengaruh kala itu.
Meskipun meraih kesuksesan, Almarhum tetap terkenal dengan kepribadiannya yang pendiam, ramah dan murah senyum serta bergaul dengan semua kalangan.
Kisah Sukses di Jagat Musik Indonesia Berakhir
Berada di puncak karir, kisah sukses Andy Liany berakhir. Pada Juli tahun 1995, kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Innalillahi Wainnailaihi Raji’un.
Sang rocker dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Andy mengalami musibah. Mobil yang dikendarainya mengalami kecelakaan di Karawang Jawa Barat.
Keluarganya yang ikhlas kemudian membawa jenazah Andy ke Tanjungpinang. Ribuan orang menangisi kepergian rocker legendaris Indonesia itu.
Keluarga memakamkan Almarhum di tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum Taman Bahagia Tanjungpinang.
Sebagai informasi, kala musibah itu menyelimuti dunia musik Indonesia, Almarhum Andy Liany tengah menggarap lagu-lagu untuk album solo ketiganya.
Baca Juga: Band Rock Legendaris Tanjungpinang, Bintang 5 yang Melegenda
Saat itu, hanya beberapa lagu untuk album ketiga yang selesai rekaman yaitu lagu hit berjudul ‘Ingin Rasanya’ dan ‘Aku Vs Kamu’.
Sebagai bentuk penghormatan, album ketiga Almarhum yang berisi beberapa lagu dari album pertama dan kedua, tetap meluncur yaitu Cendera Mata.
Meskipun telah tiada, namun suara khas Almarhum Andy Liany, tetap ada untuk menghibur penikmat musik rock Indonesia.
Meskipun telah berpulang, namun karya-karya musiknya, tetap abadi dan menjadi inspirasi para musisi Indonesia saat ini. (kontenfoto)
Penulis: Yusnadi Nazar