Crime Scene Investigation (CSI) atau Unit Identifikasi Reserse dan Kriminal (Reskrim). Nama unit kepolisian yang cukup keren. Yuk mari kita bahas apa itu Polisi Identifikasi.
Kita pernah mendengar mungkin Satuan di Kepolisian seperti Satuan Reskrim, Satuan Intelijen dan Keamanan (Satintelkam), Satuan Lalu Lintas (Satlantas), Satuan Reserse Narkoba (Satresnakoba) dan Satuan Sabhara.
Namun sebagian kalangan jarang atau tidak pernah mendengar keberadaan Unit Identifikasi atau Crime Scene Investigation Unit. Amerika bahkan memproduksi film khusus drama kriminal tentang Polisi Identifikasi berjudul CSI yang tayang di televisi.
Yuk Kita Bahas
Unit Identifikasi Satrreskrim juga disebut Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis). Polisi Identifikasi mempunyai peran penting. Terlibat dalam proses penyelidikan dan pengungkapan tindak kejahatan.
Polisi Identifikasi juga berperan penting dalam mengidentifikasi seseorang melalui pemeriksaan sidik jari. Lebih ekstrim lagi, Unit Identifikasi bertugas memeriksa temuan-temuan mayat atau korban kejahatan.
Mengidentifikasi korban tanpa identitas atau korban lainnya, menggunakan alat Mobile Automatic Multi Biometric Identification System.
Dalam pengungkapan kasus kejahatan baik kasus pembunuhan, pencurian atau perampokan dan dugaan bunuh diri, serta kejahatan terhadap anak, Tim Identifikasi bertugas mengamankan sidik jari.
Tentunya mengamankan sidik jari yang menempel di lokasi terjadinya suatu kejahatan atau Tempat Kejadian Perkara (TKP) atau sidik jari yang menempel pada barang bukti kejahatan.
Unit Identifikasi juga mengamankan benda yang menjadi barang bukti suatu kejahatan. Tak kalah penting, Unit tersebut bertugas membuat sketsa wajah pelaku kejahatan berdasarkan keterangan dari saksi dan korban kejahatan.
Keterangan Polisi Identifikasi
Bagian Urusan (Baur) Identifikasi Satreskrim Polresta Tanjungpinang, Aipda Andi Heriansyah, mengatakan Identifikasi berfungsi sebagai bantuan teknis penyidik.
Bantuan dalam penyelidikan dan penyidikan tindak kejahatan. Misalnya kasus pembunuhan, temuan mayat atau kasus bunuh diri dan kejahatan perempuan dan anak.
Menurut Andi, Polisi Identifikasi tidak dapat mengintrogasi semua yang tidak bernyawa. Namun, hasil Identifikasi dari mayat ataupun benda, Polisi Identifikasi dapat mengetahui proses suatu kejahatan.
Polisi Identifikasi juga mendapat petunjuk seperti sidik jari, jejak kaki, rambut, bahkan bau badan. CSI Unit dapat memperoleh keterangan serta barang bukti penting yang dapat membantu mengungkap kejahatan.
Menurut Andi, polisi tidak bisa sembarangan dalam mengungkap proses atau kronologi suatu kejahatan seperti pembunuhan ataupun menetapkan nama seorang tersangka. Perlu proses untuk mendapatkan bukti-bukti yang cukup.
Prosesnya harus sesuai dengan kejadian sebenarnya. Polisi Identifikasi mendapatkan hasil olah TKP guna memperkuat hingga mengetahui identitas pelaku kejahatan.
Andi telah menghabiskan waktu selama 16 tahun memeriksa mayat korban pembunuhan dan korban bunuh diri seta kejahatan lainnya.
Mulai dari kondisi tidak utuh hingga kondisi berupa beberapa bagian tubuh korban. Bahkan korban yang berbentuk tengkorak. Namun, sebagai Polisi Indentifikasi harus menjalaninya sebagai tugas.
Andi yang berpengalaman di bidang Reserse ini mengatakan, Polisi Identifikasi harus optimis dalam mengungkap kejahatan. Sehingga dapat mengungkap kasus menggunakan metode ilmiah.
Menurutnya, modus operandi kejahatan saat ini semakin canggih. Pelaku kejahatan kini semakin pintar dalam melakukan aksinya.
Contohnya, pelaku kejahatan mengunakan sarung tangan dan menggunakan penutup wajah ketika beraksi. Namun sebagai Polisi Identifikasi, ia harus yakin bisa mengungkap suatu kasus kejahatan. (Konten Foto)