Fotografer Indonesia asal Tanjungpinang yang mendunia itu adalah Firdaus Fadlil. Termasuk salah seorang fotografer senior dan profesional.
Menghabiskan masa kecilnya di Jalan Bakar Batu Tanjungpinang. Bersekolah di SD Negeri 8 Tanjungpinang. Kemudian masuk ke SMPN 1 Tanjungpinang.
Lalu ia melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Tanjungpinang. Menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia (UI) sambil mendalami fotografi.
Fotografer tanah air pastinya telah mengenal sosok Firdaus Fadlil. Menjadi legenda hidup fotografi Indonesia yang tangguh.
Meskipun kini usianya memasuki 61 tahun, ia tetap memotret dan memberikan ilmunya melalui pelatihan-pelatihan fotografi di berbagai daerah.
Daus panggilan akrabnya. Sering berbagi pengalaman serta pembelajaran dalam memotret, menghasilkan dan menciptakan sebuah karya foto.
Menurut Daus, hasil foto tidak hanya harus baik, namun tetap harus indah dan benar. Mulai dari sudut pengambilan, komposisi, hingga pengaturan cahaya.
Semua hal tentang fotografi, Daus selalu mengajar dengan sangat teliti kepada fotografer pemula dan penghobi fotografi. Sehingga dapat menyerap materi dan ilmunya.
Daus mengatakan dalam fotografi, kualitas dan kreativitas fotografer dalam menciptakan hasil karya menjadi hal yang sangat penting.
Selain itu, kreativitas juga menjadi kunci utama agar seorang pemula menjadi fotografer profesional sehingga khalayak dapat menikmati suatu karya foto.
Meskipun demikian, ia tetap mengimbau para fotografer selalu mengasah kemampuan, mengasah skill serta selalu konsisten dalam menciptakan karya foto.
Oleh karena itu, dengan banyaknya pengalaman dan jam terbang, menjadi salah satu hal yang mendukung seseorang menciptakan hasil karya yang bagus.
Jejak Karir sebagai Fotografer
Fotografer kelahiran Pulau Buluh, Kepri 31 Oktober 1961 ini, tumbuh besar di Tanjungpinang, Kepri. Sejak menjadi mahasiswa, ia mulai memotret.
Sarjana Sastra Rusia ini bercerita tentang pengalamannya di bidang fotografi, sehingga menjadi fotografer profesional.
Daus bercerita, mengenal dunia fotografi secara tidak sengaja. Lalu belajar fotografi secara otodidak (belajar sendiri).
Ia juga belajar foto dari buku-buku fotografi. Tentunya banyak kesalahan saat pertama belajar. Sejak saat itu ia mulai menekuni fotografi.
Saat kuliah, sekitar tahun 1984, Daus mengaku sering nongkrong di salah satu studio foto di Jakarta. Sehingga ia belajar dan mencari ilmu.
Mulai dari sana, ia pun mulai menjalani profesi fotografer dengan mengambil job foto pernikahan, kelahiran bayi, ulang tahun dan sebagainya.