Tanjungpinang memang terkenal. Namun ada keunikan tersendiri yaitu penggunaan istilah Batu yang legendaris sebagai kata ganti suatu tempat.
Terkait istilah Batu yang legendaris di Tanjungpinang, banyak yang tidak mengetahui secara pasti kapan dimulainya penggunaan kata ganti kilometer atau suatu tempat ini.
Namun banyak yang meyakini penggunaan istilah Batu untuk menunjukkan suatu tempat di Tanjungpinang, telah populer sejak abad 20 sekitar tahun 1900-an.
Sebenarnya, istilah Batu lebih populer di Malaysia dan Singapura. Istilah ini merujuk kilometer. Hal ini karena dua negara ini berdekatan dengan Kota Tanjungpinang.
Oleh karena itu, penyebutan istilah Batu di dua negara tetangga itu, mempengaruhi penyebutan suatu tempat di Tanjungpinang karena letak Kota yang berdekatan.
Baca Juga: Lorong Sepatu Kota Lama yang Unik Nan Legendaris
Menurut Peneliti Badan Inovasi Riset Nasional (BRIN) Dedi Arman, istilah Batu sebenarnya lebih populer di Malaysia sebagai kata ganti kilometer.
Menurut catatan Dedi, penggunaan istilah Batu yang legendaris untuk menunjukkan suatu tempat di Tanjungpinang, telah ada sejak awal abad 20 atau sekitar tahun 1900-an.
Penyebutan Batu Menjadi Populer
Karena warga Tanjungpinang dan Malaysia bersaudara dan saling berkunjung satu sama lainnya, maka istilah Batu menjadi melekat di Kota Tanjungpinang.
Selain itu, dua warganya juga bersatu dalam Kesultanan Riau Lingga. Meskipun akhirnya berpisah secara administrasi pasca Traktat London 1824.
Meskipun demikian, hingga sekarang hubungan persaudaraan tetap erat sebagai daerah serumpun dan penggunaan istilah Batu menjadi melekat di Tanjungpinang.
Baca Juga: Nostalgia Foto Tempo Dulu, Yuk Lihat Tempat Legendaris di Pinang
Menurut Dedi, daerah lain seperti Jambi dan Palembang juga menggunakan kata unik sebagai kata ganti kilometer atau suatu tempat yaitu Pal.
Istilah penyebutan Pal untuk menunjukkan tempat itu, berasal dari Bahasa Belanda yaitu Paal. Arti atau makna Paal adalah tiang dalam Bahasa Indonesia.
Untuk menandakan suatu tempat atau penyebutan Batu di Tanjungpinang, saat itu pemerintah membuat tanda batu berupa semen beton persegi yang bercat kuning.
Penanda Batu Nol hingga Batu 15 itu berisikan informasi angka kilometer. Menandakan jarak antara satu Batu dengan Batu lainnya atau jarak suatu tempat di Tanjungpinang.
Selain itu, penanda batu berisikan kode dan informasi jarak Kota Tanjungpinang dan Kota Kijang serta Kota Tanjunguban yang saat itu masuk ke Kabupaten Kepulauan Riau.
Lokasi Tanda Batu di Tanjungpinang
Di Kota Tanjungpinang sendiri, penyebutan batu dimulai dari Batu Nol atau Titik Nol. Lokasinya berada di kawasan Kota Lama Jalan Merdeka Tanjungpinang.
Penanda Batu Nol atau Titik Nol Kota Tanjungpinang ini tepat berada di samping Gedung Daerah dan di depan pintu keluar pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
Kemudian ada Batu 1. Warga Kota Tanjungpinang jarang menyebut Batu Satu. Namun sebagian warga meyakini Batu Satu meliputi Jalan Ketapang, Kampung Tambak dan Jalan Bakar Batu.
Batu penanda Batu 1 berada di halaman rumah warga di tepi Jalan Bakar Batu Tanjungpinang. Tepatnya di seberang Kantor PLN Tanjungpinang.
Selanjutnya, kawasan Batu 2 Tanjungpinang. Lokasinya berada di antara Jalan Brigjen Katamso, Pompa Air, Hutan Lindung, hingga Jalan MT Haryono Kota Tanjungpinang.
Baca Juga: Smanda Tanjungpinang, Sekolah Legendaris yang Populer
Batu penanda Batu 2 Tanjungpinang masih terlihat dan terletak tepat di depan supermarket Bintang Rezeki Kota Tanjungpinang.
Kemudian kawasan Batu 3 Tanjungpinang yang cukup luas. Lokasinya berada di Jalan MT Haryono, Kampung Tarandam, Kampung Legok, Tanjungunggat Tanjungpinang.
Berjarak 1 Kilometer
Meskipun demikian, batu penanda Batu Tiga tidak terlihat lagi. Namun sebagian warga meyakini dahulunya batu penanda terletak di depan Mako Polsek Bukit Bestari.
Kawasan Batu 4 juga luas. Berlokasi di sebagian Jalan Sutami, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Raja Ali Haji, Jalan Pemuda dan Jalan Ahmad Yani Tanjungpinang.
Batu penanda Batu 4 letaknya tersembunyi. Berada di Jalan MT Haryono Tanjungpinang tepatnya berada di depan komplek Distrik Navigasi Tanjungpinang.
Baca Juga: Destinasi Wisata Edukasi Tanjungpinang Ada di Lorong Bintan
Selanjutnya kawasan Batu 5. Berlokasi di Jalan Gatot Subroto, Jalan Rawasari, Jalan Sultan Sulaiman Kampung Bulang dan Jalan Anggrek Merah Tanjungpinang.
Batu penanda Batu 5 berada di Jalan Gatot Subroto Tanjungpinang tepatnya berada di seberang Gang Putri Mayang Sari, seberang ATM K2 Batu Lima.
Selanjutnya, kawasan Batu 6. Berlokasi di sebagian Jalan Gatot Subroto hingga ke Kijang Lama, sebagian Jalan DI Panjaitan dan Jalan Kuantan Tanjungpinang.
Batu penanda Batu 6 berada di Jalan Gatot Subroto Tanjungpinang tepatnya berada di seberang Gang Raudhah perumahan Bumi Intan Sari Tanjungpinang.
Kemudian kawasan Batu 7 yang berada di sepanjang Jalan DI Panjaitan, Kijang Lama, Jalan Harmoko, Jalan Transito dan Jalan Peralatan Kota Tanjungpinang.
Sebagian Batu Penanda Tak Terlihat Lagi
Kini batu penanda Batu 7 sudah tidak terlihat lagi jejaknya. Belum diketahui letak atau posisi batu penanda. Yang pasti di sekitar Jalan DI Panjaitan.
Selanjutnya kawasan Batu 8 yang berlokasi di sepanjang Jalan Raja Haji Fisabilillah, Jalan Hanjoyo Putro dan Jalan Raya Dompak Kota Tanjungpinang.
Batu penanda Batu 8 Tanjungpinang terletak di Jalan Raja Haji Fisabilillah tepatnya di depan SPBU Batu Delapan Atas Tanjungpinang.
Kemudian kawasan Batu 9 Bintan Center yang berlokasi di sepanjang Jalan DI Panjaitan Kota Tanjungpinang. Sekarang kawasan ini telah menjadi pusat keramaian.
Baca Juga: Senja di Tepi Laut Tanjungpinang, Suasana yang Tak Terlupakan
Kini batu penanda Batu 9 sudah tidak terlihat lagi. Belum diketahui letak atau posisi batu penanda. Yang pasti di sekitar kawasan Bintan Center Tanjungpinang.
Selanjutnya kawasan Batu 10 dan Batu 11 Tanjungpinang yang luas. Kawasan ini terletak di Jalan Raya Tanjunguban dan Jalan Ganet Tanjungpinang.
Kemudian kawasan Batu 12 hingga Batu 15 yang sangat luas. Kawasan ini terletak di sepanjang Jalan WR Supratman Kota Tanjungpinang. (kontenfoto.com)
Penulis: Yusnadi Nazar