Musik Grunge, Genre Khas yang Keras dan Penuh Distorsi
Musik grunge merupakan salah satu genre musik yang memiliki ciri khas tersendiri, sound atau suara yang keras dan distorsi yang ‘tahan lama’.
Musik grunge memiliki arti kumuh, kotor. Namun seluruh penikmat musik seantero jagat menyukai aliran musik khas ini.
Banyak yang menyebut musik grunge adalah musik Seattle Sounds. Genre atau aliran musik yang termasuk dalam sub-genre alternatif rock.
Baca Juga: Musik Britpop, Subgenre Alternatif Rock yang Menginvasi Dunia
Musik grunge atau Seattle Sounds yaitu genre atau aliran musik yang awalnya berkembang di kawasan Seattle Amerika Serikat.
Mengutip dari berbagai sumber, genre grunge awalnya hanya terkenal di kawasan lokal Barat Laut, Amerika Serikat pada pertengahan tahun 1980.
Namun, genre grunge berbeda dengan genre musik lainnya seperti jazz, rock hingga pop yang terkenal lebih dahulu di seluruh Amerika Serikat.
Baca Juga: Komunitas Evolusi Muzik, Wadah Silaturahim Musisi Tanjungpinang
Hingga saat ini, banyak yang belum mengetahui secara pasti pencetus atau pencipta nama genre grunge pada awal kemunculannya.
Meskipun demikian, banyak yang percaya, musisi Mark Arm, vokalis band Green River menggunakan kata grunge pertama kali pada 1981.
Seiring berjalannya waktu pada 1990, aliran grunge semakin terkenal. Berkembang dan merambah ke berbagai kawasan di Amerika Serikat.
Perpaduan dari Berbagai Genre Musik
Mengutip Superlive, genre grunge sendiri diketahui memadukan elemen punk rock dan heavy metal. Namun tanpa memasukkan kecepatan dan struktur punk rock.
Tak cuma punk dan metal saja, beberapa aliran dalam musik grunge menggunakan noise rock yang mentah dan distorsi.
Perpaduan aliran musik ini terkadang tidak menghasilkan suara musik yang keras. Namun menciptakan nada-nada baru.
Baca Juga: Musik sebagai Bahasa Universal dan Alat Pemersatu