kontenfoto.com – Nostalgia foto tempo dulu atau melihat foto klasik dapat mengingatkan kita pada kenangan masa kecil.
Nostalgia foto, dapat mengingatkan kita pada kenangan masa lalu yang sangat indah.
Yuk nostalgia foto melihat tempat atau lokasi legendaris di Tanjungpinang, Kepri:
Keong Tepi Laut
Tempat legendaris ini adalah salah satu destinasi wisata di Tanjungpinang pada masanya sekira tahun 90-an.
Keong berbentuk khas ini, menjadi pilihan masyarakat untuk sekedar melepas lelah dan bersantai bersama keluarga.
Saat itu, lokasi Keong kira-kira berada tidak jauh dari seberang Markas Bataliyon Marinir Pertahanan Pangkalan Yonmarhanlan IV Tanjungpinang.
Lokasinya juga berdekatan dengan Gedung Daerah Jalan Hang Tuah Tanjungpinang. Belum diketahui secara pasti kapan Keong ikonik ini dibangun.
Namun menurut penuturan orang-orang tua zaman dahulu, Keong sudah ada sejak tahun 1980-an.
Saat weekend tiba (hari Sabtu dan Ahad), Keong yang menjadi ciri khas Kota Tanjungpinang ini, dipadati oleh masyarakat.
Selain menjadi tempat santai sambil menikmati sunset (matahari terbenam), Keong menjadi salah satu spot menarik untuk berfoto.
Sehingga banyak warga atau masyarakat Tanjungpinang mengunjugi Keong untuk sekedar berfoto.
Kini, Keong legendaris tersebut masih bertahan masih berdiri di sekitar tepi laut. Namun lokasinya telah berpindah.
Lokasinya berada di bawah jembatan Monumen Raja Haji Fisabilillah. Saat ini, pagar seng proyek Gurindam 12 Tanjungpinang, menutupi Keong tersebut.
Patung Anjing Laut
Berada beberapa meter di depan Keong. Patung ini menjadi salah satu ikon Kota Tanjungpinang tempo dulu.
Patung ikonik yang berada di pinggir laut tersebut, menjadi tempat favorit masyarakat untuk berfoto.
Saat itu, untuk mencapai patung Anjing laut, masyarakat harus berjalan kaki. Jika air laut sedang pasang, maka cukup sulit untuk menuju patung legendaris tersebut.
Namun masyarakat yang berani ke laut, tetap bisa mencapai patung anjing laut dengan cara mengarung.
Kini patung tiga anjing laut itu hanya tinggal kenangan. Tidak ada lagi jejak keberadaannya. Sisanya hanya tinggal sejarah.
Patung tersebut harus rela “pergi” untuk kepentingan proyek pembangunan Tepi Laut. Yang pasti tetap menjadi memori masyarakat Kota Tanjungpinang.
Patung Gajah
Lokasi patung gajah berwarna putih ini juga menjadi tempat ikonik di Kota Tanjungpinang.
Lokasinya berada tepat di seberang depan Gedung Daerah Tanjungpinang dan sekitar Monumen Proklamasi.
Tidak hanya tempat bersantai bersama keluarga, Patung Gajah ini juga menjadi salah satu tempat atau spot foto legendaris.
Banyak masyarakat atau wisatawan yang berkunjung saat itu, bersantai dan berfoto di area Patung Gajah.
Kini, Masyarakat dapat melihat dan menyaksikan Patung Gajah di taman bermain anak yang berada di lapangan Pamedan Ahmad Yani Tanjungpinang.
Kawasan Puncak
Puncak yang terletak di kawasan Kampung Bukit ini, menjadi salah satu pilihan masyarakat Tanjungpinang tempo dulu.
Puncak menjadi tempat “cuci mata” legendaris sekaligus tempat untuk bersantai bersama keluarga.
Menjelang sore hari, banyak masyarakat sengaja datang ke Puncak Tanjungpinang untuk melihat keindahan kota.
Masyarakat sengaja datang untuk melihat pemandangan Kota Tanjungpinang sambil melihat terbenamnya matahari.
Tidak lupa pula, mereka berfoto dengan latar belakang keindahan Gunung Bintan dan hamparan rumah-rumah penduduk.
Kini, kawasan Puncak telah dipadati rumah-rumah penduduk. Meskipun begitu, masyarakat masih tetap dapat melihat keindahan kota dari tempat paling tinggi di Tanjungpinang ini.
Tugu Pensil
Tugu Pensil juga menjadi salah satu tempat bersantai bersama keluarga. Lokasinya berada di tepi laut Jalan Agus Salim Kota Tanjungpinang.
Tempatnya yang asri dan dikelilingi pepohonan, menjadi pilihan masyarakat untuk melepas lelah pada sore hari sambil menikmati sunset.
Tugu Pensil merupakan simbol pemberantasan buta huruf di Kota Tanjungpinang. Merupakan penghargaan bagi masyarakat Kepulauan Riau (Kepri).
Penghargaan ini karena Kepri berhasil membebaskan daerahnya dari buta huruf melalui program Pemberantasan Buta Huruf pada tahun 1960.
Tugu ini masih tegak berdiri dengan ujung tugu seperti jung pensil runcing. Bagian bawahnya tidak langsung menyentuh tanah.
Namun bagian bawah Tugu Pensil diberi alas seperti benda yang mirip segitiga terbalik.
Mengutip dari Wikipedia, Perancang Tugu Pensil yaitu seorang putra daerah bernama Ir Nizar Nasir.
Peletakan batu pertama tugu legendaris ini, dilakukan pada pertengahan tahun 1962 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Prof Prijono.
Di sekitar tugu ini, terdapat taman kota bernama Taman Tugu Pensil. Di lokasi tugu, terdapat lapangan voli, Jogging Track, arena olahraga.
Tersedia juga kios-kios penjual makanan, gazebo, bangku taman. Prasasti Gurindam 12 karya Raja Ali Haji melengkapi Tugu Pensil yang melegenda itu. (*/kontenfoto)
Penulis: Yusnadi Nazar