Peracik Kopi Asal Bintan Sukses Meracik Kopi Bercita Rasa Khas
Iman, begitulah sapaan akrab Muhammad Imanullah. Lelaki asal Kijang Bintan ini sukses menjadi peracik biji kopi dari hasil menanam kopi sendiri.
Bahkan kini, dari hasil menanam kopi di kebunnya, peracik kopi ini sukses memasarkan bubuk kopi bercita rasa khas yang ia racik sendiri ke berbagai daerah di Indonesia.
Bubuk kopi racikan Iman sukses tembus ke berbagai daerah seperti Tanjungpinang, Batam, Tarempa, Pekanbaru, Jakarta, Bandung hingga Balikpapan.
Tak hanya itu, kini peracik kopi ini juga sukses membuka usaha kedai kopi. Ia mempunyai dua kedai kopi sekaligus di kawasan Kijang Bintan Timur.
Baca Juga: Cerita Sukses Warga Menanam Padi di Pekarangan Rumah
Meskipun demikian, sebelum sukses menjadi seorang peracik kopi andal, Iman juga menemui banyak rintangan dan kegagalan dalam meracik bubuk kopi.
Awal mula sebagai peracik kopi, bubuk kopi yang ia racik sering kali gagal. Ia mendapat banyak komplain dari orang yang merasakan kopi racikannya.
Meskipun mendapatkan komplain soal rasa kopi, hal itu tidak menyurutkan langkah dan semangat Iman dalam meracik dan membangun usaha kedai kopi.
Berkat doa dan semangat serta usaha tanpa henti, kini lelaki berambut gondrong ini dapat menikmati hasil dari biji kopi yang ia tanam sendiri di kebunnya.
Sukses Berkat Semangat dan Doa
Iman membuktikan dengan semangat dan doa, ia sukses meracik kopi bercita rasa khas hingga memasarkan bubuk kopi racikannya ke berbagai daerah di Indonesia.
Iman pun bercerita awal mula bagaimana ia menanam biji kopi di kebunnya dan mencoba merintis usaha kedai kopi di Kijang, Bintan Timur.
Mulanya, Iman bekerja di sebuah galangan kapal di Kijang, Bintan Timur. Ia adalah penyuka kopi. Hampir setiap hari ia menyeruput kopi.
Saat jam istirahat bekerja, Iman sering mengunjungi kedai kopi. Saat menyeruput kopi itulah, terlintas di pikirannya untuk membuka usaha kedai kopi.
Baca Juga: Local Pride, Anak Tanjungpinang Jadi Peneliti Teknologi di Jepang
Sambil menikmati kopi, keinginan untuk membuka usaha kedai kopi di Kijang semakin kuat. Ia pun mulai menabung untuk modal awal.
Pada 2010, Iman memberanikan diri memulai membuka usaha kedai kopi. Ia memberi nama kedai kopinya dengan namanya sendiri yaitu ‘Kedai Kopi Iman’.
Saat itu, Iman masih bekerja di perusahaan galangan kapal. Ia pun harus pintar membagi waktu antara membuka usaha kedai kopi dan bekerja.
Awalnya Iman membeli bubuk kopi untuk kedai kopinya. Harga bubuk kopi saat Iman merintis usaha, masih seharga Rp 36 ribu per kilogram.