kontenfoto.com – Dalam fotografi jurnalistik, seorang fotografer harus memegang teguh peraturan dan etika saat memotret suatu peristiwa dan subjek foto.
Seorang fotografer harus menaati peraturan dan etika serta tidak melanggar batasan-batasan dalam melakukan peliputan.
Fotografi jurnalistik merupakan seni memotret kejadian atau peristiwa yang terjadi di mana pun dan kapan pun.
Fotografi jurnalistik dapat membantu menceritakan kisah dan memberikan gambaran tentang apa yang terjadi di dunia.
Baca Juga: Sejarah Foto Jurnalistik, Bermula Sejak Era Perang Dunia
Oleh sebab itu, seorang fotografer harus berprilaku baik dan menaati kode etik jurnalistik dalam meliput suatu peristiwa di Tanjungpinang atau di mana pun.
Seperti bidang lainnya, fotografi jurnalistik juga membutuhkan peraturan dan etika agar tidak menimbulkan hal-hal negatif.
Selain itu, tidak menimbulkan dampak buruk pada subjek foto, pembaca dan masyarakat secara umum.
Merangkum berbagai sumber, fotografer jurnalistik atau jurnalis foto harus memperhatikan beberapa peraturan dan etika. Berikut ulasannya:
1. Kebenaran dan Kejujuran
Fotografer jurnalistik harus selalu berusaha untuk memotret peristiwa yang sesuai dengan fakta dan kejadian yang sebenarnya.
Jurnalis foto harus memastikan bahwa foto tidak memanipulasi kejadian atau situasi sehingga tidak mengubah makna atau pesan.
Yang tak kalah penting, harus selalu berpegang pada kebenaran dan kejujuran serta kode etik dalam mengambil gambar atau foto.
2. Menghargai Privasi dan Martabat Subjek Foto
Fotografer jurnalistik harus menghormati privasi dan martabat subjek foto. Tidak boleh memotret subjek atau orang yang sedang terluka atau sakit secara tidak etis.
Tidak mengambil foto yang merugikan orang atau subjek foto tersebut. Menghormati privasi seperti kehidupan pribadi, kepercayaan, agama, atau budaya.
3. Tidak Memanfaatkan Situasi
Fotografer jurnalistik harus berusaha untuk tidak memanfaatkan situasi yang tidak menguntungkan subjek foto untuk kepentingan pribadinya.
Fotografer harus tetap profesional saat memotret. Tidak menambah atau mengubah situasi untuk membuat foto yang lebih menarik.
4. Tidak Memperkeruh Situasi
Fotografer jurnalistik harus berhati-hati dan tidak memperkeruh situasi ketika memotret kejadian yang sensitif atau bergejolak.
Jurnalis foto harus mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan semua orang yang terlibat, termasuk diri mereka sendiri.
Serta harus memilih sudut pandang, angle dan posisi yang tepat untuk mengambil gambar atau foto peristiwa.
5. Menjaga Keseimbangan dan Bersikap Adil
Fotografer jurnalistik harus berusaha untuk menjaga keseimbangan dan representasi yang adil dalam mengambil foto.
Jurnalis foto tidak boleh memilih sudut pandang atau memotret subjek secara tidak adil atau memihak.
Setidaknya harus berusaha untuk mencakup semua sudut pandang dan perspektif yang relevan dalam pengambilan foto.
6. Berprilaku Sopan
Saat melaksanakan tugas, seorang fotografer jurnalistik sebaiknya memperkenalkan identitasnya. Berprilaku sopan dan ramah.
Hal ini agar masyarakat atau subjek foto bisa menerima kehadiran fotografer saat melaksanakan tugas pemotretan.
7. Meminta Izin kepada Subjek Foto
Sebelum memotret, fotografer jurnalistik harus meminta izin terlebih dahulu kepada subjek foto.
Jelaskan tujuan dan maksud saat bertugas kepada subjek foto. Kenapa hal ini sangat penting? Karena tidak semua orang ingin dipublikasikan.
Jadi, semua peraturan dan etika fotografi jurnalistik merupakan bagian penting dari dunia jurnalistik.
Baca Juga: Foto Jurnalistik, Menyampaikan Pesan dan Nilai Kejujuran
Sehingga fotografi Jurnalistik memberikan kontribusi besar dalam memahami dunia yang terjadi di sekitar kita.
Karena itu fotografi jurnalistik juga membutuhkan peraturan dan etika yang ketat untuk menjaga keseimbangan dan kebenaran.
Sebagai pembaca, kita juga harus selalu memperhatikan peraturan dan etika yang digunakan oleh fotografer jurnalistik. (*/kontenfoto)
Penulis: Yusnadi NazarĀ