Potret Unik dan Tangguh di Tengah Hiruk Pikuk Kota Tanjungpinang

Tukang Servis Keliling, Tetap Bertahan di Tengah Kemajuan Zaman

Potret Unik dan Tangguh di Tengah Hiruk Pikuk Kota Tanjungpinang
Syafrizal, tukang servis keliling menggunakan sepeda menjadi potret unik dan tangguh di tengah hiruk pikuk Kota Tanjungpinang. Dokumentasi Foto: Yusnadi Nazar

kontenfoto.com – Di tengah kemajuan zaman dan teknologi yang semakin modern, ada potret unik dan tangguh di tengah hiruk pikuk Kota Tanjungpinang.

Potret unik dan tangguh seorang tukang servis keliling yang menawarkan jasa perbaikan, tetap menghiasi era modern dan kemajuan zaman di Tanjungpinang.

Selain itu, potret unik seorang tukang servis keliling tetap menjadi pilihan masyarakat untuk memperbaiki berbagai alat rumah tangga.

Keberadaan seorang tukang servis keliling menggunakan sepeda sebagai alat transportasi, tetap menjadi potret unik dan tangguh di tengah kemajuan zaman.

Pada era serba digital dan perkembangan zaman modern, kehadiran tukang servis keliling ini seolah-olah membawa kembali ke masa lalu dan potret unik tempo dulu.

Tukang servis keliling datang langsung ke rumah pelanggan untuk memperbaiki berbagai perangkat rumah tangga yang rusak.

Menggunakan sepeda, tukang servis keliling berbagai alat rumah tangga ini, mampu bersaing dan memberikan pelayanan yang tidak kalah modern kepada pelanggan.

Dengan peralatan servis yang lengkap dan pengetahuan yang mumpuni, tukang servis siap mengatasi berbagai kerusakan perangkat rumah tangga.

Salah seorang tukang servis perangkat rumah tangga keliling yang bersepeda yaitu Syafrizal. Lelaki berusia 58 tahun ini telah menggeluti usaha servis menggunakan sepeda, sejak belasan tahun lalu.

Dengan gesitnya, Syafrizal yang tampak renta itu semangat mengayuh sepeda. Meskipun rambut yang semakin memutih, Syafrizal tetap tekun.

Syafrizal seakan membawa bengkel mini. Di bagian belakang sepeda dilengkapi kotak kayu yang berisi alat-alat seperti obeng, tang, solder, hingga multimeter.

Selain itu, kotak kayu bertuliskan “Servis Panggilan” yang ada di sepeda, menjadi salah satu hal yang dapat menarik perhatian calon pelanggan.

Perkakas itu menjadi “senjata” utama dan menjadi alat untuk memperbaiki berbagai macam perangkat rumah tangga. Khusus penanak nasi, kompor gas, kipas angin, dispenser, mesin cuci dan lainnya.

Syafrizal mengaku, setiap ada panggilan, ia mengayuh sepeda dari tempat tinggalnya di Jalan Agus Salim Tanjungpinang menuju rumah pelanggan yang kadang berjarak belasan kilometer.

Meskipun demikian, Syafrizal tetap semangat mempromosikan profesinya. Menurutnya tukang servis keliling bersepeda mempunyai keunggulan tersendiri yaitu praktis dan efisien.

Keunggulan Tukang Servis Panggilan Bersepeda

Menggunakan sepeda, tukang servis dapat menjangkau area yang sulit diakses oleh kendaraan bermotor. Ia merasa lebih lincah dan cepat dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.

“Terasa enak saja gitu kalau pakai sepeda, badan sehat, bisa bebas masuk gang-gang sempit yang ada di Tanjungpinang,” ungkap Syafrizal.

Dalam sehari, lanjut Syafrizal, ia mengaku sanggup menyusuri jalan-jalan kota sejauh 22 kilometer pulang dan pergi, hanya untuk melayani panggilan dari pelanggan.

“Paling jauh itu ke batu 11 hingga Batu 12 bolak balik pakai sepeda. Kalau capek mengayuh sepeda ya istirahat sejenak,” sebutnya.

Menurut Syafrizal, servis panggilannya menawarkan harga yang terjangkau dan bersahabat. Selain itu, memungkinkan pelanggan bertatap muka.

Pelanggan dapat melihat langsung perbaikan berbagai perangkat rumah tangga. Hal inilah yang membuat masyarakat Tanjungpinang meminati jasa servis tangan Syafrizal.

Meskipun memiliki keunggulan tersendiri, tukang servis keliling juga menghadapi sejumlah tantangan seperti cuaca yang berubah-ubah, keamanan diri dan tentunya persaingan dari servis lainnya.

“Alhamdulillah ada saja pelanggan yang meminta servis barang barang perangkat rumah tangga,” ucap Syafrizal.

Meskipun demikian, keberadaan tukang servis perangkat rumah tangga keliling seperti Syafrizal ini merupakan potret unik dan mempunyai peran tersendiri.

Terutama menggunakan sepeda sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan dan menunjukkan keahlian servis serta mobilitas yang tangguh.

Di balik segala tantangan dan perkembangan zaman, tukang servis panggilan keliling menggunakan sepeda ini tetap yakin dan optimis.

Selama masyarakat Tanjungpinang masih menggunakan perangkat rumah tangga, maka akan selalu ada kebutuhan untuk memperbaikinya.

Berbekal semangat, tukang servis panggilan akan terus mengayuh sepeda, menjelajahi dan menyusuri jalan-jalan kota serta memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Tak hanya itu, keberadaan tukang servis panggilan keliling yang menggunakan sepeda adalah salah satu potret unik kehidupan yang kreatif dan tangguh.

Tidak hanya memperbaiki kerusakan dan mengatasi masalah, namun tetap memberikan kontribusi bagi diri sendiri dan orang lain di tengah perkembangan dan kemajuan zaman.

Belajar Autodidak dan Memulai Servis Panggilan Sejak 2011

Meski tak lagi muda, Syafrizal tetap setia menggunakan sepeda sebagai alat transportasi saat bekerja. Meskipun begitu ia tidak menolak kendaraan yang lebih modern.

“Ya karena mengayuh sepeda kan bisa memberikan manfaat kesehatan fisik,” katanya.

Syafrizal mengaku, mulai menjadi tukang servis perangkat rumah tangga keliling sejak tahun 2011. Mulai berkeliling menggunakan sepeda di Jakarta, Bogor, hingga akhirnya menetap di Tanjungpinang.

“Kalau di Tanjungpinang sudah satu tahun lebih. Bapak saya orang Tanjungpinang, ibu kelahiran Daik Lingga. Saya lahir di Jakarta. Jadi sekarang ini, saya balik ke kampung orang tua saya,” ungkapnya.

Meskipun kerabatnya sempat khawatir akan usianya yang semakin menua, Syafrizal tetap teguh dan setia menjalani profesi sebagai tukang servis panggilan yang menggunakan sepeda.

“Waktu muda, saya sudah merantau ke sana kemari, jadi saya tidak bisa diam gitu harus ada aktivitas biar tidak bosan,” katanya.

Meskipun begitu, sebagai tukang servis panggilan, Syafrizal mengaku pekerjaannya berjalan tidak selalu mulus dan selalu menghadapi tantangan.

Syafrizal pernah mengalami kecelakaan di jalan raya saat berada di Jakarta. Meskipun begitu, ia tetap setiap setia menjalani profesinya.

“Kalau pengalaman, sudah saya lewati semua. Kerangka sepeda bengkok karena ditabrak sama mobil dan orangnya kabur,” kenangnya sambil tersenyum.

Keahlian Syafrizal dalam membongkar dan memperbaiki berbagai perangkat rumah tangga, ia peroleh secara autodidak alias belajar sendiri saat masih muda.

“Saya lulusan SD. Awalnya saya belajar bongkar kipas angin, kompor gas dan dispenser. Satu-satu dulu, setelah saya paham, baru saya buka servis panggilan ini,” jelasnya.

Kini di tengah kemajuan zaman dan berkat keahlian memperbaiki perangkat rumah tangga, Syafrizal memiliki pelanggan setia yang menantikan kehadirannya.

Harga yang ditawarkan relatif terjangkau. Berkisar antara Rp 40 ribu hingga Rp100 ribu, tergantung pada kerusakan perangkat rumah tangga.

“Tapi lihat pelanggan juga, kalau pelanggannya sederhana saja, tak mungkin saya patok mahal-mahal harga servis. Kalau mau servis hubungi saja saya,” ajak Syafrizal. (kontenfoto.com)

Penulis: Yusnadi Nazar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *