Sejarah perkembangan fotografi hingga saat ini memiliki banyak hal yang menarik. Salah satunya adalah menarik adalah roll film analog atau klise film.
Seiring dengan perkembangan teknologi digital, roll film analog telah menjadi bagian dari sejarah yang berharga dalam dunia fotografi.
Pada artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, perkembangan dan dampak roll film analog dalam sejarah fotografi.
Asal-Usul Roll Film Analog
Merangkum beragam sumber, roll film analog pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur Prancis bernama Louis Le Prince pada tahun 1888.
Le Prince mengembangkan kamera film menggunakan gulungan film fleksibel. Sebuah konsep revolusioner pada masanya. Namun, perangkat ini belum terkenal secara luas.
Perkembangan Roll Film oleh George Eastman
Perkembangan klise film terjadi berkat George Eastman, pendiri Eastman Kodak Company. Tahun 1889, Eastman menciptakan kamera sederhana yang menggunakan gulungan film.
Ia juga menciptakan film sensitif yang lebih mudah terakses oleh masyarakat umum. Tahun 1888, ia memperkenalkan kamera Kodak pertama dengan moto ‘Kamu Tekan Tombol, Kami Melakukan yang Lain’.
Kamera Box Brownie
Tahun 1900, Eastman Kodak meluncurkan kamera Box Brownie. Salah satu kamera roll film analog pertama yang terjangkau oleh banyak orang.
Hal ini membawa revolusi dalam dunia fotografi dan memungkinkan lebih banyak orang untuk mengambil foto dengan praktis dan mudah.
Roll Film dalam Perang Dunia
Selama Perang Dunia I dan II, klise film memainkan peran penting dalam dokumentasi peristiwa-peristiwa sejarah dan militer.
Kamera yang berisi roll film menjadi salah satu alat atau perangkat yang sangat penting bagi para fotografer perang saat itu.
Perkembangan Teknologi Roll Film
Seiring berjalannya waktu, roll film analog mengalami banyak perubahan teknologi. Ini termasuk pengenalan film berwarna pada tahun 1930-an.
Kemudian, pengenalan klise film berkecepatan tinggi yang memungkinkan pengambilan gambar dalam kondisi cahaya rendah.
Transisi ke Fotografi Digital
Pada akhir tahun 1990-an, fotografi digital mulai tercipta dan berkembang sehingga akhirnya menggantikan dominasi roll film analog.
Kamera digital yang lebih ringan dan kemampuan mengedit foto secara langsung telah mempercepat pergeseran ini.
Warisan Roll Film Analog
Meskipun fotografi digital mendominasi saat ini, roll film analog tetap memiliki tempat yang istimewa dalam komunitas fotografi.
Banyak fotografer masih menggunakan kamera film analog untuk menciptakan nilai estetika dan unik serta proses yang lebih lambat.
Baca Juga: Minat Fotografi Bangkit, KPC Kembali Eksis
Berikut adalah beberapa jenis roll film yang pernah populer:
35mm Film (135)
Jenis ini adalah salah satu format klise film paling umum. Film 35mm memiliki lebar 35mm dan biasanya terletak dalam gulungan yang dimasukkan ke dalam kamera.
Format ini terkenal dengan kualitas gambar yang baik dan kemampuannya untuk merekam dan menghasilkan cetakan yang tajam.
Medium Format Film
Medium format adalah format film yang lebih besar daripada 35mm. Format ini termasuk 120 dan 220. 120 biasanya menghasilkan gambar berukuran 6×6 cm, 6×4.5 cm, atau 6×7 cm.
Sedangkan format film 220 adalah versi yang lebih panjang dari 120. Menghasilkan dua kali lipat lebih banyak gambar dalam satu gulungan film.
Large Format Film
Large format adalah format yang sangat besar dan umumnya untuk kamera yang berukuran besar. Format film populer dalam jenis ini yaitu 4×5 inch dan 8×10 inci.
Kualitas gambar dari large format film sangat tinggi. Namun penggunaannya memerlukan keterampilan khusus dan peralatan yang besar dan berat.
Instant Film
Instant film adalah jenis yang menghasilkan cetakan langsung. Setelah kamera polaroid merekam gambar, film keluar dari kamera dan cetakan muncul dalam beberapa menit.
Cine FilmĀ
Cine film adalah format yang biasanya berguna untuk pembuatan film. Format yang paling umum adalah 16mm dan 35mm.
Cine film memiliki kecepatan frame (bingkai) yang lebih tinggi daripada film fotografi, karena perlu merekam gerakan.
110 Film
110 film adalah format film kecil yang populer pada tahun 1970-an dan 1980-an. Film ini untuk kamera yang lebih kecil dan ringan.
APS (Advanced Photo System) Film
Format APS adalah format film yang lebih modern yang terkenal tahun 1996. Memiliki fitur seperti kemampuan mengganti format gambar dan informasi metadata pada film.
Setiap jenis roll film memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda. Pemilihan jenis yang tepat tergantung pada kebutuhan fotografi dan jenis kamera
Meskipun fotografi digital telah menjadi dominan, sebagian besar jenis roll film ini masih tersedia bagi fotografer analog yang berdedikasi.
Baca Juga: Panduan Belajar dan Memahami Seni Fotografi
Berikut Cara Kerja Roll Film Analog
Klise film dalam kamera adalah proses yang melibatkan beberapa langkah penting. Di bawah ini adalah penjelasan singkat tentang cara kerjanya:
Memasukkan Gulungan Film
Pertama-tama, fotografer memasukkan gulungan film ke dalam kamera. Gulungan ini berisi selembar film fotografi yang sensitif terhadap cahaya.
Mengatur Frame Awal
Setelah gulungan film masuk, fotografer biasanya harus mengatur frame awal dengan memutar gulungan film hingga frame pertama berada pada posisi tepat di depan lensa kamera.
Memotret
Ketika fotografer menekan tombol rana, dia membuka jendela di depan gulungan film. Memungkinkan cahaya untuk melewati lensa kamera dan mencapai permukaan film yang sensitif.
Cahaya yang melewati lensa akan menciptakan bayangan objek foto atau gambar pada permukaan film dalam kamera.
Menggerakkan Film
Setelah foto terekam, gulungan film perlu diputar maju ke frame berikutnya. Ini dengan cara memutar pegangan gulungan film secara manual atau dengan bantuan mekanisme kamera.
Penutupan Frame
Ketika frame terakhir pada gulungan film telah terambil, gulungan film harus tertutup dengan baik agar tidak terkena cahaya.
Caranya dengan mengeluarkan gulungan film dari kamera dan memotong atau menyegel ujung film.
Proses Pengembangan
Setelah semua frame pada gulungan film yang telah terpakai dan gulungan film telah tertutup, maka film tersebut perlu proses pengembangan.
Proses ini melibatkan perendaman film dalam bahan kimia pengembang, penghentian, dan fiksasi untuk menghasilkan gambar yang dapat terlihat.
Pemindaian dan Cetakan
Setelah pengembangan selesai, fotografer dapat memindai film untuk menghasilkan gambar digital atau mencetak gambar.
Fotografer mencetak gambar tersebut di atas kertas fotografi tradisional menggunakan proses cetak gelap di kamar gelap.
Penyimpanan Gulumgan Film Terpakai
Gulungan film yang telah terpakai harus tersimpan dengan baik karena berisi gambar atau foto berharga.
Selain itu, gulungan film yang tidak terkena cahaya, harus tersimpan dalam tempat yang sejuk dan kering.
Ini adalah langkah umum cara kerja klise film dalam kamera. Proses ini melibatkan sensitivitas film terhadap cahaya dan kemampuan merekam gambar dengan detail dan warna.
Baca Juga: Fotografi Jurnalistik, Merekam Peristiwa dan Mengungkap Fakta
Meskipun fotografi digital sekarang lebih umum, fotografer yang menghargai nilai estetika dan menginginkan proses yamg lambat, tetap menggunakan klise film
Jadi, roll film analog adalah bagian penting dari sejarah fotografi. Perangkat ini membawa perubahan signifikan dalam cara kita melihat dan mendokumentasikan dunia.
Meskipun klise film telah tergantikan oleh fotografi digital, namun warisan klise film tetap hidup dalam banyak aspek fotografi saat ini.
Sejarahnya adalah cerminan perkembangan teknologi dan kreativitas manusia dalam merekam momen-momen berharga dalam sejarah dunia. (*)
Artikel ini Konten Foto rangkum dari beragam sumber
Penulis: Mika Hanifa