Sampah membawa berkah jika kita rajin dan tekun mengelolanya dengan baik. Caranya mudah, yaitu dengan menabung di Bank Sampah.
Bank Sampah adalah tempat pengelolaan limbah organik maupun non organik. Sehingga pengelolaannya perlu dilakukan secara terpadu melalui pendekatan ekonomi sirkular.
Pendekatan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat. Pendekatan dapat memberikan manfaat secara ekonomi dan sehat bagi masyarakat namun tetap aman bagi lingkungan.
Fasilitas pengelolaannya menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) sebagai sarana edukasi dan perubahan perilaku.
Tempat penampungan limbah harus memenuhi persyaratan seperti pengelolaan yang baik, fasilitas yang memadai dan tata kelolanya yang benar.
Salah satu contohnya tempat penampungan barang bekas dan limbah daur ulang di Jalan Potong Lembu Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Pengelolaannya melalui kegiatan pemilahan dan pengelompokan barang bekas yang mengandung limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3).
Selain itu, limbah yang mudah terurai oleh proses alam dan limbah daur ulang serta dapat menggunakan kembali limbah tersebut.
Keberadaan tempat penampung dapat memberikan banyak manfaat untuk nasabah maupun lingkungan sekitar. Tersedianya penampungan barang bekas tersebut dapat melestarikan lingkungan.
Tujuan utama
Membantu menangani pengolahan sampah dan menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih.
Mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.
Tujuannya lainnya untuk mengurangi penumpukan dan mencegah pencemaran lingkungan. Keberadaannya berfungsi mendorong tumbuhnya niat dan rasa peduli masyarakat dalam mengelola secara tepat dan benar.
Sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat dan memberikan peluang pekerjaan serta memberikan berkah berupa penghasilan tambahan.
Keberadaannya juga memberikan banyak manfaat sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat dan dapat berkontribusi mewujudkan Zero Waste.
Pengolahannya harus melalui metode yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rot (membusukkan). Sehingga membentuk gaya hidup yang bersih. (*)