Semangat kerja nenek Saniar patut kita hargai. Menginjak usia 80 tahun, tidak menghalanginya untuk mencari rezeki yang berkah.
Di tengah terik sinar matahari, ia tetap semangat menjajakan dagangannya menggunakan stroler bayi di Jalan Ir Sutami Sukaberenang Tanjungpinang.
Setiap harinya, ia sanggup berjalan kaki menempuh jarak hampir lima kilometer. Tanpa kenal lelah, Saniar menjajakan dagangan buatannya berupa es jelly dan dan kue serabi kepada warga Tanjungpinang.
Saniar, Sosok Tangguh Berhati Malaikat
Menempuh perjalanan dan jarak yang cukup jauh. Dari kawasan Kampung Baru hingga ke Kampung Tambak. Terkadang dari Kampung Baru ke kawasan lapangan Pamedan Jalan Raja Ali Haji hingga kawasan Batu 5 Tanjungpinang.
Saniar mengaku, dengan izin Allah, ia masih sanggup berjalan kaki. Sebab ia telah terbiasa sejak muda. Jika merasa letih, ia akan naik kendaraan umum.
Seorang pembeli menghampiri Saniar dan membeli satu botol es jelly seharga Rp 13 ribu. Pembeli itu tampak memberikan uang Rp 50 ribu.
Meskipun demikian, sang pembeli dengan ikhlas menyerahkan uang kembaliannya kepada nenek Saniar.
Nenek Saniar pun membalas dengan mengucapkan syukur kepada Allah dan berterimakasih kepada pembeli lalu mendoakannya sehingga mendapatkan rezeki berlimpah.
Nenek Saniar pun bercerita. Biasanya, sisa kembalian Rp 37 ribu akan ia tabung. Menabung itu sangat penting. “Ditabung di Masjid,” katanya sambil tersenyum.
Menurutnya, rezeki yang diterima, merupakan hak Allah. Sehingga sisa kembalian bukan haknya.
Namun merupakan hak orang lain yang berhak menerimanya. “Hasil jual serabi dan es jelly, untuk beli pamper (popok bayi, red) untuk cucu,” ujarnya.
Diakhir obrolan, nenek Saniar memohon maaf. Beliau akan melanjutkan perjalanan untuk menjajakan dagangannya ke kawasan Pamedan. Berjarak lebih kurang satu kilometer dari Sukaberenang.
Selalu Berdoa
Dalam keadaan apapun jangan lupa salat dan sedekah, selalu berbuat baik kepada sesama. Begitu pesan Saniar.
Masih di sela sela akhir obrolan, salah seorang pengguna motor berhenti di emperan toko, menawarkan jasa untuk mengantar nenek Saniar ke tujuannya. Namun ia menolak secara halus tawaran tersebut.
Nenek Saniar memohon maaf kepada pemuda tersebut. Ia mengaku ingin berjalan kaki saja karena sudah terbiasa sejak muda.
Sebelum mendorong Stroller, Saniar sempat berdoa agar Allah yang Maha Kuasa memberikan rahmat dan rezeki kepada kita semua. Aamiin.
Semoga Allah memberi kesehatan kepada nenek Saniar dan keluarganya. Terima kasih, kami semua dapat ilmu berharga dari sosok tangguh berhati malaikat. (Konten Foto)